You are currently viewing MENGULIK TENTANG JAM GADANG BUKIT TINGGI : FAKTA DAN SEJARAH MENARIK

MENGULIK TENTANG JAM GADANG BUKIT TINGGI : FAKTA DAN SEJARAH MENARIK

JAM GADANG BUKIT TINGGI adalah sebuah menara jam yang menjadi salah satu ikon Kota Bukittinggi, Sumatra Barat, Indonesia. Berikut adalah informasi singkat mengenai Jam Gadang.

Jam Gadang adalah menara jam yang menjadi ikon Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Menara ini memiliki tinggi 26 meter dan memiliki jam raksasa di keempat sisinya. Jam Gadang merupakan salah satu bangunan bersejarah di Indonesia yang telah ditetapkan sebagai cagar budaya nasional. Menara jam ini menyimpan sejarah panjang yang berkelindan dengan perjalanan Kota Bukittinggi, Sumatera Barat. Mari kita telusuri kisah masa lalunya yang kaya:

BACA JUGA : MENARA BULAN SABIT (CRESCENT MOON TOWER): SEBUAH KEAJAIBAN ARSITEKTUR DI BAKU AZERBAIJAN

Masa Pembangunan di Era Kolonial

  • Pembangunan Jam Gadang dimulai pada 1926 atas prakarsa Rook Maker, Sekretaris Fort de Kock (sebutan Bukittinggi saat itu) di bawah pemerintahan Hindia Belanda.
  • Arsiteknya tak lain adalah Yazid Rajo Mangkuto, putra daerah berbakat asal Minangkabau.
  • Biaya pembangunan mencapai 15.000 Gulden kala itu, tidak termasuk ongkos pekerja sebesar 6.000 Gulden. Dana bersumber dari Pasar Fonds, pengelola pajak pasar-pasar Bukittinggi.
  • Menariknya, pembangunan sempat terkendala gempa bumi Padang Panjang pada Juni 1926. Akibatnya, struktur menara miring hingga 30 derajat dan harus diperbaiki.

Menara Jam dan Bukti Perjuangan Kemerdekaan

  • Pada 25 Juli 1927, Jam Gadang akhirnya diresmikan. Jam raksasa didatangkan langsung dari Rotterdam, Belanda.
  • Lebih dari sekadar penanda waktu, Jam Gadang menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Indonesia meraih kemerdekaan.
  • Pada 1945, saat berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tiba di Bukittinggi, bendera Merah Putih pertama kali dikibarkan dengan khidmat di puncak Jam Gadang.
  • Sayangnya, menara jam ini turut menjadi saksi peristiwa kelam Peristiwa PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia) tahun 1958. Pertempuran antara tentara pusat dan PRRI mengakibatkan banyak korban jiwa yang bergelimpangan di sekitar Jam Gadang.

Dari Jam Manual ke Modernisasi

  • Semula, Jam Gadang menggunakan sistem penggerak manual dengan bahan bakar gas.
  • Seiring perkembangan zaman, pada tahun 1970-an Jam Gadang dimodernisasi menjadi otomatis dan dioperasikan dengan tenaga listrik.
  • Tak hanya itu, area sekitar Jam Gadang dipercantik menjadi taman yang asri dan nyaman.

Ikon Budaya dan Pariwisata Bukittinggi

  • Hari ini, Jam Gadang menjelma menjadi ikon Kota Bukittinggi yang tersohor.
  • Keindahan arsitektur bergaya art deco berpadu dengan kearifan lokal Minangkabau, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
  • Jam Gadang tak hanya menawarkan spot foto yang memukau, tapi juga menjadi pusat keramaian dan beragam aktivitas budaya.
  • Di sekitar Jam Gadang, Anda bisa mencicipi kuliner khas Minangkabau, berbelanja cenderahati, hingga menyaksikan pertunjukan musik tradisional.

Berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Jam Gadang:

  • Jam Gadang memiliki empat sisi dengan jam raksasa di masing-masing sisinya. Diameter jam tersebut adalah 80 cm.
  • Jam Gadang memiliki arsitektur bergaya art deco berpadu dengan kearifan lokal Minangkabau.
  • Jam Gadang pernah menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Indonesia meraih kemerdekaan.
  • Jam Gadang telah ditetapkan sebagai cagar budaya nasional.
  • Jam Gadang dibangun dengan biaya sebesar 3.000 gulden, yang setara dengan Rp1,4 triliun pada tahun 2022.
  • Pembangunan Jam Gadang memakan waktu selama satu tahun, yaitu dari tahun 1926 hingga 1927.
  • Jam Gadang awalnya memiliki sistem penggerak manual dengan bahan bakar gas.
  • Jam Gadang diresmikan pada tanggal 25 Juli 1927 oleh Rook Maker, sekretaris Fort de Kock.
  • Pada tahun 1945, saat berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tiba di Bukittinggi, bendera Merah Putih pertama kali dikibarkan di puncak Jam Gadang.
  • Pada tahun 1958, Jam Gadang menjadi saksi peristiwa kelam Peristiwa PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia).
  • Pada tahun 1970-an, Jam Gadang dimodernisasi menjadi otomatis dan dioperasikan dengan tenaga listrik.
  • Jam Gadang telah ditetapkan sebagai cagar budaya nasional pada tahun 2010.

Jam Gadang bukan hanya sebagai alat penunjuk waktu, tetapi juga menjadi simbol kebanggaan masyarakat Bukittinggi dan menjadi daya tarik wisata yang populer di Sumatra Barat. Bagi pengunjung, Jam Gadang juga menawarkan pemandangan indah kota dari ketinggian di sekitarnya.

BACA JUGA : MENGENAL MUSEUM LOURVE : SEJARAH DAN FAKTA MENARIK

Besi Nusantara – Distributor Besi Dan Baja Terlengkap

Kami adalah perusahaan distributor besi baja yang terlengkap di Surabaya dan telah berpengalaman melayani seluruh wilayah Indonesia. Kami menyediakan berbagai jenis produk besi. Diantaranya adalah: Pipa besi, pipa kotak/pipa hollow, pipa stainless, plat stainless, besi WF, besi H-Beam, besi wiremesh, besi UNP, besi CNP, kawat bronjong, kawat bendrat, besi turap (sheet pile), dan lain-lain.

Armada kami siap berangkat setiap hari untuk pengiriman ke berbagai kota di seluruh Indonesia. Kami juga menyediakan pengiriman kilat apabila Anda butuhkan. Untuk informasi lebih lengkap mengenai produk dan layanan kami, silakan hubungi customer service kami.

Leave a Reply